RSS Feed
Saturday, February 6, 2010 | 
BONDOWOSO - Sedikitnya, 38 siswa SMK Negeri 1 Bondowoso terserang penyakit hepatitis A. Sedangkan, sebagian siswa siswi yang lain terserang penyakit, tifus, demam, dan lainnya.
Menurut Kepala Bidang P2PL (Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan) Dinas Kesehatan (Dinkes) dr Bambang Supeno, dari ratusan siswa siswi SMK tersebut, yang terserang wabah telah dilakukan identifikasi.
"Kami sudah melakukan investigasi langsung ke lapangan. Yang terserang penyakit hepatitis A 38 siswa," katanya kepada RJ, Jumat pagi kemarin.
Meski demikian, pihak dinkes masih menunggu hasil uji laboratorium yang saat ini darah sample pasien hepatitis A dalam proses uji lab di Surabaya.
Dalam beberapa hari ke depan, hasil uji laboratorium itu akan dikirim ke Bondowoso. "Kami bisa mengetahui dengan pasti jenis virus hepatitis yang ada dalam darah pasien," katanya.
Sebelumnya, kata Bambang, sebagian siswa SMK Negeri I yang sakit itu memang sebelumnya melakukan study tour ke Jogjakarta. Ada kemungkinan mereka juga kecapekan. "Sebelum ke Jogjakarta, beberapa siswa sudah ada yang jatuh sakit," jelasnya.
Tetapi, tambah Bambang, penyakit hepatitis A yang dialami siswa siswi SMK I bukan karena studi tour-nya. "Tetapi faktor makan minum, yang secara kebetulan ada virus hepatitis A. Sehingga sebagian ada yang sakit," tandasnya.
Oleh sebab itu, Bambang berharap para siswa yang sudah mendapat perawatan di rumah sakit, segera sembuh. "Itu memang membutuhkan istirahat yang cukup," katanya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri I Dra Yuni YM mengungkapkan, sebagian siswa yang sakit masih belum masuk sekolah. Dia sengaja memberikan dispensasi kepada siswa siswinya untuk istirahat total.
Jika sudah dinyatakan sehat oleh dokter, lanjut dia, mereka diperbolehkan masuk sekolah. "Sebagian siswa yang sakit duduk di kelas akhir. Kasihan mereka sebentar lagi mau ujian," jelasnya.
Pihaknya akan melaporkan temuan itu ke dinkes, sehingga bisa melakukan investigasi di wilayah kecamatan atau desa yang siswanya terserang penyakit hepatitis itu. (eko)
sumber : radar jember
Meski demikian, pihak dinkes masih menunggu hasil uji laboratorium yang saat ini darah sample pasien hepatitis A dalam proses uji lab di Surabaya.
Dalam beberapa hari ke depan, hasil uji laboratorium itu akan dikirim ke Bondowoso. "Kami bisa mengetahui dengan pasti jenis virus hepatitis yang ada dalam darah pasien," katanya.
Sebelumnya, kata Bambang, sebagian siswa SMK Negeri I yang sakit itu memang sebelumnya melakukan study tour ke Jogjakarta. Ada kemungkinan mereka juga kecapekan. "Sebelum ke Jogjakarta, beberapa siswa sudah ada yang jatuh sakit," jelasnya.
Tetapi, tambah Bambang, penyakit hepatitis A yang dialami siswa siswi SMK I bukan karena studi tour-nya. "Tetapi faktor makan minum, yang secara kebetulan ada virus hepatitis A. Sehingga sebagian ada yang sakit," tandasnya.
Oleh sebab itu, Bambang berharap para siswa yang sudah mendapat perawatan di rumah sakit, segera sembuh. "Itu memang membutuhkan istirahat yang cukup," katanya.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri I Dra Yuni YM mengungkapkan, sebagian siswa yang sakit masih belum masuk sekolah. Dia sengaja memberikan dispensasi kepada siswa siswinya untuk istirahat total.
Jika sudah dinyatakan sehat oleh dokter, lanjut dia, mereka diperbolehkan masuk sekolah. "Sebagian siswa yang sakit duduk di kelas akhir. Kasihan mereka sebentar lagi mau ujian," jelasnya.
Pihaknya akan melaporkan temuan itu ke dinkes, sehingga bisa melakukan investigasi di wilayah kecamatan atau desa yang siswanya terserang penyakit hepatitis itu. (eko)
sumber : radar jember
0 comments:
Post a Comment