Debit Sampean Baru Merosot

Monday, August 20, 2007 |

Debit Sampean Baru Merosot

BONDOWOSO - Kemarau cukup panjang tahun ini berimbas pada persediaan air Bendungan Sampean Baru di Desa Kalitapen, Kecamatan Tapen, Bondowoso. Sejak tiga pekan lalu, debit air Bendungan Sampean Baru merosot dari satuan ukuran 22 ke 19. Akibatnya, ribuan hektare sawah di Bondowoso dan Situbondo tidak terairi dengan semestinya.

Dari pengamatan petugas Bendungan Sampean Baru, persedian air di Bendungan terbesar di eks Karesidenan Besuki itu merosot tajam. "Sekitar tiga pekan ini airnya mengecil," kata Munasis, petugas Bendungan Sampean Baru, ketika ditemui Erje, kemarin. Pengecilan bendungan tersebut diduga karena kemarau cukup panjang tahun ini. Selain itu, banyaknya sumber air yang mati di Bondowoso juga berpengaruh terhadap persediaan air di bendungan itu.

Padahal, kata Munasis, air Bendungan Sapean Baru terus dialirkan ke area persawahan di bawahnya. Tak hanya itu, air bendungan juga dibutuhkan terus oleh Pabrik Gula (PG) Prajekan.

Banyaknya sumber air yang mati, kata dia, diperkirakan akibat penebangan pohon di sekitar perbukitan yang tidak terkontrol. Khususnya di daerah pegunungan Argopuro. Dengan banyaknya, pohon yang ditembang, daya simpan tanah terhadap air saat musim hujan juga menurun.

Meski tak separah tahun lalu, kemarau tahun ini cukup mengancam produksi padi. Padahal, pada musim panen kemarin produksi padi di Bondowoso dan Situbondo menurun lebih dari 30 persen.

Dari pengamatan Erje, dasar Bendungan Sampean Baru mulai kelihatan. Bahkan, dasar bendungan juga mulai ditumbuhi berbagai tanaman air. Salah satunya enceng gondok yang memenuhi dasar bendungan.

Beberapa pertenak malah mencari rerumputan di dasar bendungan tersebut. Sebagian petani ada yang mencari ikan di beberapa titik yang airnya tinggal sedikit. (aro)
sumber radar jember

0 comments: