Harta Dikuras, Lengan Ditebas

Sunday, October 21, 2007 |

Kamis, 18 Okt 2007
Perampok Jarah Petani Tembakau
BONDOWOSO- Pasangan suami istri (pasutri) Puari, 45, dan Toyani, 40, warga Dusun Kemiri, Desa Gadingsari, Kecamatan Pakem, Bondowoso mendapat musibah. Setelah tiga hari merayakan lebaran, Selasa malam lalu, rumahnya disatroni perampok bertopeng.


Perampok yang diperkirakan lebih dari satu orang itu, menguras harta milik Puari dan Toyani, berupa uang hasil panen tembakau sebanyak Rp 8,3 juta. Kawanan perampok itu juga menyiksa pemilik rumah. Akibatnya, tangan kiri Puari nyaris putus ditebas parang, sedang wajah Toyani luka memar dipukuli batu "Selain itu, anak-anak saya juga disiksa. Mereka itu sangat jahat, Mas," kata Puari saat dikonfirmasi Erje di rumahnya, sore kemarin.

Menurut Puari, perampokan yang terjadi dua hari setelah lebaran itu berlangsung sekitar pukul 23.30. Saat itu, dia dan istrinya tidur di kamar. Tiba-tiba, dirinya mendengar suara mencurigakan di luar rumah. Dia keluar ke belakang rumah melihat keadaan. Namun, tiba-tiba kaca rumah bagian depan dirusak dan Puari kembali masuk rumah.

Di dalam rumah, Puari melihat bayangan dua orang menghampirinya. Lampu senter kemudian diarahkan kepada dua orang itu. Tapi, tanpa diduga, salah satu orang tka dikenal itu menebaskan parang tepat mengenai pergelangan tangan kiri Puari hingga nyaris putus dan darah bercucuran ke lantai. Sedangkan perampok lainnya masuk ke kamar dan bertemu Toyani istri Puari. Toyani yang hendak kabur dicegat dan wajahnya dipukuli dengan batu. Demikian pula, kedua anaknya yang terbangun juga disiksa para perampok.

Setelah semuanya tidak berdaya, uang di saku celana kiri Puari sebanyak Rp 8 juta dan di saku kanan Rp 300 ribu diambil. "Mereka juga sempat mengambil beras satu karung," kata Puari dengan tangan digips. Aksi perampokan, tidak berlangsung lama. Setelah menguras harta dan menyiksa korban, pelaku meninggalkan rumah korban. Mereka juga sempat mengancam menyiksa lagi, jika berteriak minta tolong. "Setelah mereka keluar dari rumah saya, mata saya kemudian berkunang-kunang. Saya baru sadar setelah ada di puskesmas dan rumah sakit dr Koesnadi Bondowoso," katanya. Kapolsek Wringin, AKP Suharyono SH membenarkan terjadinya perampokan dan penyiksaan itu. Dari olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan dari korban, kata Suharyono, aksi perampokan dilakukan sekawanan perampok yang sudah tahu betul kondisi rumah korban. (ido)
sumber Radar Jember


0 comments: